Tuesday, September 20, 2022

20.09.2022

Seperti biasa

Aku masih menulis puisi

sekadar menipu sepi

mengelabuhi kesedihan


Ternyata benar kata orang

Kesedihan tak bisa sembunyi lama-lama

Semakin didiamkan ia akan semakin menggerogoti 

dada siapapun yang dihinggapinya 


Duhai, kasih

Disaat-saat seperti ini

Aku ingin pulang ke tubuhmu

Sungguh-sungguh ingin pulang


Ongkos rindu tak pernah mampu aku bayar lunas

Hanya dengan puisi puisi cengeng 

Dan emotikon hati di akhir pesan


Aku mau duduk di atas jok motormu!

Menyusuri Jakal dan sudut sudut Kaliurang

Kita berbincang hingga langit berubah hitam


Tapi, gawat!

Harga tiket kereta sedang meroket

Pun harga bensin

Apa kau mengerti maksud puisiku, sayang?

No comments:

Post a Comment